Saturday, April 13, 2013

Internet Marketing

Sumber Penghasilan adalah Termasuk Bahan Utama yg perlu
diletakkan di website atau Blog, selain konten atau tulisan kita.
Ada banyak sumber penghasilan yang ada di internet baik yang berbayar maupun yang gratis. yang mana semua orang bisa melakukannya.
Saat ini akan saya terangkan secara garis besar sumber penghasilan dari
dari internet diantaranya PTC, PPC, PPS, dan PPL.

1. PTC
PTC (Paid To Click) adalah perusahaan Per-iklan-an. Mereka menjadi
perantara pemasangan iklan dari perusahaan pengiklan. Kita akan dapat
komisi bagi hasil jika diterima menjadi affiliate mereka.
Apa kerja kita pada PTC?
Pada PTC, kita akan dibayar jika melakukan sendiri klik iklan pada
perusahaan PTC. Ya, kita cuma klik iklan pada website Perusahaan PTC,
maka kita akan dapat komisi. Terdengar Aneh?? Nge-klik aja kita
dibayar….
Kita tidak perlu mendaftarkan website sendiri karena mereka tidak mensyaratkannya.
Untuk dapat komisi yg lebih besar, kita harus mengajak orang lain juga
nge-klik setiap hari seperti kita. Untuk setiap klik orang lain di bawah
'ajakan' kita, maka kita dibayar 50% komisi tanpa mengurangi komisi
mereka.
Perusahaan PTC akan tahu orang yg kita ajak karena kita dikasih link
khusus yg berbeda satu sama lain.

2. PPC
PPC (Pay Per Click) adalah perusahaan Per-iklan-an juga. Mereka menjadi
perantara pemasangan iklan dari perusahaan pengiklan. Kita akan dapat
komisi bagi hasil jika diterima menjadi affiliate mereka.
Pada PPC, Kita dibayar kalo ada orang lain yg klik iklan di website/Blog
kita. Kalo kita sendiri yg klik kita gak bakal dibayar, bahkan bisa dipenalti
alias di Drop out alias di-banned kalo ketahuan.
Tugas kita cukup membuat sebuah website menyangkut topik apa saja
sesuai dengan ide kita. Lebih bagus kalo topik tersebut banyak dicari
orang. Kita harus mendaftarkan dulu nama website kita ke perusahaan PPC.
Nanti mereka akan mereview website kita, lalu jika disetujui maka kita
akan dikasih sepotong ‘script’ untuk di kopi-paste di website kita
Lalu kita sediakan tempat di website agar iklan PPC bisa tampil di website
kita. kemudian kita 'undang' pengunjung menjadi pembaca setia di
website.
Ketika ada pengunjung yg tertarik untuk meng-klik iklan PPC yg ada di
website kita, maka kita dapat komisi per klik yg dilakukan oleh
pengunjung.

3. PPS
PPS (Pay Per Sale) akan membayar jika terjadi penjualan melalui Link
kita. Kalo org Cuma ngeklik Link doank, kita belum dibayar. Kalo sampai
terjadi penjualan, baru kita dibayar.
Sebagai affiliate PPS, biasanya kita dapat komisi bagi hasil antara 30%-
75% untuk setiap penjualan yang terjadi lewat link kita. Misal, harga
produk affiliate Rp. 100.000,-. Jika Anda berhasil menjual 1 kali produk
affiliate dengan komisi 50%, maka komisi yg masuk ke rekening anda
adalah Rp. 50.000,-.
Jika sebulan Anda mampu menjual 30 kali produk affiliate yg sama
(dengan asumsi 1 penjualan/hari), maka komisi yg masuk ke rekening
Anda sebesar Rp. 1.500.000,-. Lumayan gede ya??
Bayangkan jika anda mampu menjual 3 macam produk affiliate PPS.
Dengan asumsi anda bisa menghasilkan Rp. 1.500.000,- dari 1 macam
produk PPS, maka anda bisa menghasilkan Rp. 4.500.000,- hanya dari 3
macam produk PPS.

4. PPL
Pada PPL (Pay Per Lead) Kita dibayar jika mereferensikan orang lain
daftar secara gratis ke website PPL. Hanya dengan mereferensikan orang
lain mendaftar gratis atas link kita, maka kita dibayar.
Ada Perusahaan affiliate PPL di luar negeri mensyaratkan data tambahan
seperti data telpon prospek, kartu kredit, dll. Mungkin karena mereka
ingin lihat calon pendaftar (lead/prospek) yang potensial.
Namun kebanyakan PPL hanya mensyaratkan 2 data utama saja, yaitu
nama dan email.

Dari 4 sumber penghasilaan diatas, yang paling MUDAH program PTC.
Program PTC tergolong gampang karena tidak memerlukan keahlian
khusus. Kerja kita yg utama hanyalah meng-klik iklan setiap hari sekitar
10 menit per PTC, per hari.
Setiap iklan yg diklik memerlukan waktu 30 detik agar kita melihat iklan
tersebut.
Setelah lewat 30 detik, kita bisa menutup halaman iklan tsb untuk
selanjutnya meng-klik iklan lain yg disediakan pengelola PTC.
Aneh tapi gampang bukan???
Kerja kita Cuma disuruh nge-klik link iklan, lalu kita dibayar utk itu. Kita
dibayar sekitar Rp. 100,- s/d Rp. 200,- per klik iklan. Kalo ada org lain yg
klik dibawah ajakan kita, maka kita akan dapat komisi tambahan 50%
dari setiap klik mereka. Semakin banyak org lain yg klik iklan atas
‘ajakan’ kita, maka semakin banyak komisi yg bakal kita terima.
Pertanyaannya, Kok mau sih orang membayar kita yg Cuma nge-klik
doank? Itu pertanyaan Lugu yg muncul di benak saya dulu.
Begini ceritanya….Sebenarnya kita dibayar nge-klik agar secara langsung
mau melihat iklan yg ditampilkan. Siapa yg bayar kita? Ya perusahaan
atau perorangan yang menitipkan iklannya pada perusahaan PTC.
Ibaratnya PTC itu adalah perusahaan Perantara (Broker) iklan yg
menyediakan tempat/ruang iklan bagi pemasang iklan.
Nah, Perusahaan yang menitipkan iklan untuk dipasang di website PTC
bisa kita sebut sebagai advertiser (Pemasang Iklan). Pemasang Iklan-lah
yg membayar Perusahaan PTC untuk selanjutnya dibagi dengan para
peng-klik iklan seperti kita.
Kita sebagai peng-klik iklan bisa dibilang sebagai target market mereka,
terlepas apakah kita mau beli atau tidak dengan produk iklan yditawarkan.
Dengan demikian anda sudah paham bukan kenapa kita bisa dibayar dg
hanya klik iklan???

MUDAH BUKAN....

Diantara web yang menyediakan program PTC adalah : klikajadeh.com
disini kita hanya mendaptarkan diri, dan GRATISS...

# Caranya: buka klikajadeh.com. lalu klik tulisan login/daftar yang ada dipojok kanan atas. setelah itu anda bisa mengisi formulir pendaftaran n membaca cara kerja yang sudan disediakan di tab "how it works".


Semoga bermamfaat... amin.

Senin, 29 Oktober 2012

Belajar Dari Orang Cacat

Tulisan ini saya dikirimkan oleh Bpk. Davit melalui e-mail. beliau mengajak kita untuk belajar dari seorang Habibie Afsyah yang terlahir dalam keadaan kurang sempurna, namun ia bisa menjadi orang sukses melalui bisnis online.
seorang yang terlahir aja bisa sukses apalagi kita, masak tidak bisa, maka dari itu, saya ingin mengajak para pengunjung juga ikut belajar darinya, semoga ini bisa menjadi suntikan motivasi bagi kita agar lebih sungguh-sungguh lagi dalam meraik kesuksesan.
berikut ceritanya: 
Buku Otobiografi yg ditulis Habibie Afsyah tsb menjelaskan riwayat Beliau dari mulai lahir, tantangan hidup sebagai orang cacat, hingga menemukan dunianya sukses menjadi pebisnis online.
Anda mungkin akan kaget jika mengetahui bahwa Habibie Afsyah telah sukses menjadi pebisnis Online pada usianya 21 tahun (saat bukunya dibuat thn 2009). Di usia mudanya, Habibie sudah mendirikan “Yayasan Habibie Afsyah” untuk mengangkat kehidupan para penyandang cacat seperti dirinya.
Habibie terlahir sebagai bayi montok dan sehat yg membuat orangtuanya tidak menaruh curiga terhadap keadaan fisik anaknya.
Baru pada Usia 8 bulan, orang tuanya mulai curiga karena Habibie kecil belum juga bisa merangkak seperti bayi normal lainnya.
Mulailah Habibie di bawa ke Dokter oleh Ibunya untuk mengetahui penyebab terlambatnya perkembangan fisik tsb.
Setelah dibawa ke berbagai Rumah Sakit dan bertemu dengan banyak dokter, diketahui ternyata Habibie menderita penyakit Muscular Dystrophy Progressive tipe Backer.
Ada kelainan di otak kecil Habibie yg menyebabkan perkembangan syaraf motoriknya terganggu, sehingga pertumbuhannya terhambat dan mengalami kelainan.
Bahkan ada Dokter yg memprediksi umurnya hanya sampai 25 tahun saja.
Habibie sering dibawa ke mana-mana oleh Sang Ibu untuk berobat, baik ke dokter spesialis, maupun ke pengobatan alternatif. Semua dilakukan Ibunya agar mendapatkan kesembuhan bagi Sang Anak. Bahkan Habibie sempat dibawa terapi khusus dengan memasukkan tubuhnya ke dalam semacam kotak. Kakinya dimasukkan sepatu khusus dengan penyangga besi.
Namun Habibie merasa proses terapinya sangat menyakitkan. Dalam setiap terapi sekitar 15-30 menit itu Habibie kecil selalu menangis ; “Sakit Ma, sakit. Udah ma, Dede ngak mau,” jeritnya. Karena terapi yg menurut Habibie menyakitkan tersebut, pangkal pahanya sempat terlepas dari tulang mangkoknya. Dan hal itu membuat pertumbuhan kakinya menjadi tidak seimbang. Kaki Habibie menjadi panjang sebelah.
Namun keadaan cacat telah mengajarkan Habibie untuk ikhlas menerima keadaan yg diberikan Tuhan. Hal itu bisa dia terima dengan apa adanya.
Yang membuat sangat berat adalah tantangan hidup untuk mendapatkan perlakuan layak dari lingkungan sekitar.
Memang Beliau sangat merasakan diskriminasi ketika mau mendaftar ke sekolah, mau menikmati liburan di tmp wisata bersama keluarga, dan lain sebagainya.
Sebagian sekolah beralasan belum memiliki fasilitas untuk menampung Anak Cacat yg berkursi roda untuk belajar di sekolah normal.
Ibu Habibie lah yg berjuang keras ke sana-ke mari untuk mencari tempat pendidikan buat anaknya. Termasuk suatu ketika mendaftarkan Habibie pada Kursus Dasar Internet Marketing selama 2 hari dg pengajar dari Singapura, Mr. Fabian Lim.
Ceritanya setelah bergelut dengan perjuangan untuk bisa lulus sekolah hingga SMA, Habibi tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Dia didaftarkan ibunya ikut Kursus Dasar Internet Marketing. Biayanya lumayan besar, Rp. 5 juta. Usai Kursus Dasar Internet Marketing tsb, Habibie mengaku tidak tahu harus melakukan apa lagi karena dia merasa benar-benar buta tentang bidang yg baru dipelajarinya itu. Dia merasa nol besar untuk bidang internet marketing ini. Apalagi kursus yg diberikan dalam Bahasa Inggris dan memakai Alih bahasa (tanslator).
Habibie memang sering membuka internet, namun itu hanya untuk bermain game online sebagai pengisi kesibukannya di rumah. Katanya Komputer yg dipakai juga masih numpang di komputer kakaknya.
Belum habis kebingungan Habibie, Selang beberapa bulan kemudian, Habibie diikutkan kembali oleh ibunya untuk ikut Kursus tingkat lanjut (advanced) Internet Marketing dg pembicara yg sama dari Singapura,Fabian Liem.
Sebenarnya Habibie sempat menolak karena tidak enak melihat Ibunya
harus menjual Mobil sewaannya hanya agar dia bisa ikut pelatihan tsb.
Karena Biaya Kursus tingkat lanjut itu mencapai Rp. 15 Juta.
Dia sempat berdebat dengan ibunya, namun Ibunya tetap memberikan semangat kepada Habibie dan mendorongnya untuk bisa berhasil. “Anggap saja kamu kuliah”, begitu kata mamanya. Akhirnya dengan dorongan mamanya, Habibie mau juga ikut kursus mahal itu.
Di kursus advanced tsb, habibie mengikuti “kuliah” setiap 2 minggu selama 3 bulan. Di tmp kursus inilah pertama kalinya Habibie berkenalan dengan Suwandi Chow, alih bahasa (Translator) kursus itu dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia.
Setelah belajar 3 minggu, Habibie berhasil mendapatkan penjualan pertama dari Amazon.com dg Produk Game PS3. Meski komisinya cuma $24, Habibie senangnya bukan kepalang karena baru kali ini bisa menghasilkan uang dari internet. Pada komisi pertama ini Habibie sebenarnya rugi karena biaya iklan lebih besar dari komisi.
Namun Habibie terus berusaha sampai dia bisa mendapatkan komisi $124, $500, $1000, dan $2000 dari Amazon. Semua memerlukan proses belajar dan praktek secara konsisten.
Uang hasil penghasilan dari Amazon dipakai Habibie untuk mengikuti kursus-kursus internet marketing lain, seperti Eprofitmatrix, Dokterpim, dan Indonesia Bootcamp.
Dari kursus dan praktek internet marketing, Habibie sudah bisa menerbitkan Ebook Panduan Sukses dari Amazon dan membuat situs Listing Rumah (rumah101.com).
Habibie juga didaulat menjadi Trainer di Eprofitmatrix bersama Gurunya, Suwandi Chow. Itulah pertama kali Habibie menjadi Trainer seminar meskipun usianya masih 20 tahun.
Sejak itu, Habibie sering diundang menjadi pembicara seminar internet marketing di kampus-kampus, hingga diliput koran, tabloid, dan majalah. Puncaknya Habibie diundang pada acara Kick Andy di Metro TV pada episode “Kasih Tiada Bertepi”.
untuk lebih lengkapnya baca di: 
http://davitputra.net/2009/11/habibie-afsyah-profil-sukses-pebisnis-online-meskipun-cacat/

kisah sukses habibie afsyah dalam bisnis affiliasi Amazon.com

Searching2 di google eh, nemuin cerita yang mayan inspiratif. Cerita sukses bisnis online seorang yang mempunyai keterbatasan fisik "Habibie Afsyah" namanya . Tak inget2 dulu emang pernah denger kalau ada orang dengan keterbatasan fisik tapi mampu menghasilkan ribuan dolar dari bisnis online Amazon.Com. Okeh langsung saja simak ni ceritanya.

Habibie terlahir sebagai bayi montok dan sehat yg membuat orangtuanya tidak menaruh curiga terhadap keadaan fisik anaknya. Baru pada Usia 8 bulan, orang tuanya mulai curiga karena Habibie kecil belum juga bisa merangkak seperti bayi normal lainnya.

Mulailah Habibie di bawa ke Dokter oleh Ibunya untuk mengetahui penyebab terlambatnya perkembangan fisik tsb.
Setelah dibawa ke berbagai Rumah Sakit dan bertemu dengan banyak dokter, diketahui ternyata Habibie menderita penyakit Muscular Dystrophy Progressive tipe Backer. Ada kelainan di otak kecil Habibie yg menyebabkan perkembangan syaraf motoriknya terganggu, sehingga pertumbuhannya terhambat dan mengalami kelainan.

Bahkan ada Dokter yg memprediksi umurnya hanya sampai 25 tahun saja!
Habibie sering dibawa ke mana-mana oleh Sang Ibu untuk berobat, baik ke dokter spesialis, maupun ke pengobatan alternatif. Semua dilakukan Ibunya agar mendapatkan kesembuhan bagi Sang Anak. Bahkan Habibie sempat dibawa terapi khusus dengan memasukkan tubuhnya ke dalam semacam kotak. Kakinya dimasukkan sepatu khusus dengan penyangga besi.

Namun Habibie merasa proses terapinya sangat menyakitkan. Dalam setiap terapi sekitar 15-30 menit itu Habibie kecil selalu menangis ; "Sakit Ma, sakit. Udah ma, Dede ngak mau," jeritnya. Karena terapi yg menurut Habibie menyakitkan tersebut, pangkal pahanya sempat terlepas dari tulang mangkoknya. Dan hal itu membuat pertumbuhan kakinya menjadi tidak seimbang. Kaki Habibie menjadi panjang sebelah.

Namun keadaan cacat telah mengajarkan Habibie untuk ikhlas menerima keadaan yg diberikan Tuhan. Hal itu bisa dia terima dengan apa adanya.

Yang membuat sangat berat adalah tantangan hidup untuk mendapatkan perlakuan layak dari lingkungan sekitar. Memang ia sangat merasakan diskriminasi ketika mau mendaftar ke sekolah, mau menikmati liburan di tmp wisata bersama keluarga, dan lain sebagainya.

Sebagian sekolah beralasan belum memiliki fasilitas untuk menampung Anak Cacat yg berkursi roda untuk belajar di sekolah normal.

Ibu Habibie lah yg berjuang keras ke sana-ke mari untuk mencari tempat pendidikan buat anaknya. Termasuk suatu ketika mendaftarkan Habibie pada Kursus Dasar Internet Marketing selama 2 hari dg pengajar dari Singapura, Mr. Fabian Lim.
Ceritanya setelah bergelut dengan perjuangan untuk bisa lulus sekolah hingga SMA, Habibi tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

Dia didaftarkan ibunya ikut Kursus Dasar Internet Marketing. Biayanya lumayan besar, Rp. 5 juta. Usai Kursus Dasar Internet Marketing tsb, Habibie mengaku tidak tahu harus melakukan apa lagi karena dia merasa benar-benar buta tentang bidang yg baru dipelajarinya itu. Dia merasa nol besar untuk bidang internet marketing ini. Apalagi kursus yg diberikan dalam Bahasa Inggris dan memakai Alih bahasa (tanslator).

Habibie memang sering membuka internet, namun itu hanya untuk bermain game online sebagai pengisi kesibukannya di rumah. Katanya Komputer yg dipakai juga masih numpang di komputer kakaknya.

Belum habis kebingungan Habibie, Selang beberapa bulan kemudian, Habibie diikutkan kembali oleh ibunya untuk ikut Kursus tingkat lanjut (advanced) Internet Marketing dg pembicara yg sama dari Singapura,Fabian Liem.
Sebenarnya Habibie sempat menolak karena tidak enak melihat Ibunya
harus menjual Mobil sewaannya hanya agar dia bisa ikut pelatihan tsb.

Karena Biaya Kursus tingkat lanjut itu mencapai Rp. 15 Juta.
Dia sempat berdebat dengan ibunya, namun Ibunya tetap memberikan semangat kepada Habibie dan mendorongnya untuk bisa berhasil. "Anggap saja kamu kuliah", begitu kata mamanya. Akhirnya dengan dorongan mamanya, Habibie mau juga ikut kursus mahal itu.

Di kursus advanced tsb, habibie mengikuti "kuliah" setiap 2 minggu selama 3 bulan. Di tmp kursus inilah pertama kalinya Habibie berkenalan dengan Suwandi Chow, alih bahasa (Translator) kursus itu dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia.
Setelah belajar 3 minggu, Habibie berhasil mendapatkan penjualan pertama dari Amazon.com dg Produk Game PS3. Meski komisinya cuma $24, Habibie senangnya bukan kepalang karena baru kali ini bisa menghasilkan uang dari internet. Pada komisi pertama ini Habibie sebenarnya rugi karena biaya iklan lebih besar dari komisi.

Namun Habibie terus berusaha sampai dia bisa mendapatkan komisi $124, $500, $1000, dan $2000 dari Amazon. Semua memerlukan proses belajar dan praktek secara konsisten.
Uang hasil penghasilan dari Amazon dipakai Habibie untuk mengikti kursus-kursus internet marketing lain, seperti Eprofitmatrix, Dokterpim, dan Indonesia Bootcamp.

Dari kursus dan praktek internet marketing, Habibie sudah bisa menerbitkan Ebook Panduan Sukses dari Amazon dan membuat situs Listing Rumah (rumah101.com).
Habibie juga didaulat menjadi Trainer di Eprofitmatrix bersama Gurunya, Suwandi Chow. Itulah pertama kali Habibie menjadi Trainer seminar meskipun usianya masih 20 tahun.

Sejak itu, Habibie sering diundang menjadi pembicara seminar internet marketing di kampus-kampus, hingga diliput koran, tabloid, dan majalah. Puncaknya Habibie diundang pada acara Kick Andy di Metro TV pada episode "Kasih Tiada Bertepi".
Wah hebat2, mantap ceritanya , inspiratif jadi pengen ngikutin jejaknya. si habibie dengan keterbatasan fisiknya saja mampu untuk menjadi sukses. Kenapa kita nggak bisa?? Pokoknya dengan usaha, doa dan kerja keras bisa. Pengen tau lebih detail tentang Habibie ni blognya www.habibieafsyah.com

Habibie Afsyah

Published

Habibie Afsyah, dari Kursi Roda Jadi Suhu Bisnis Internet Marketing

Bermula dari Amazon, pada 2011 Saja Sudah Raup Rp 121 Juta
GIGIH: Habibie Afsyah (kanan) didampingi ibunya Endang Setyati di rumahnya
Hampir seluruh bagian tubuh Habibie Afsyah lumpuh. Tapi, dengan perjuangan keras, dia tumbuh menjadi jawara bisnis internet. Kini dia juga menjadi motivator di Lapas Anak Tangerang.
————————————
AHMAD BAIDHOWI, Jakarta
————————————
RUANGAN bercat putih itu tak terlalu luas, sekitar 3 x 4 meter. Ada sebuah tempat tidur (springbed) ukuran 1 x 2 meter. Ada pula sebuah meja yang cukup besar. Di atasnya terdapat TV layar datar 29 inci, layar monitor 17 inci, CPU komputer, dan sebuah keyboard. Di pojok ruangan, tergeletak sebuah tabung oksigen untuk alat bantu pernapasan.
Di tembok ruangan, tergantung beberapa foto sang pemilik ruangan, Habibie Afsyah, bersama keluarga serta teman-teman. Salah satu foto besar yang cukup mencolok adalah foto Habibie yang duduk di kursi roda bersama B.J. Habibie di depan Istana Merdeka saat perayaan Hari Anak Nasional. Saat foto itu diambil pada 1998, B.J. Habibie menjabat presiden negeri ini. Di foto itu tertulis: Habibie Sang Pemimpin, Habibie Sang Pendamping.
Di ruangan itulah Habibie Afsyah biasa menghabiskan waktunya berjam-jam di depan komputer. “Ini ruang kerja saya Mas, sekaligus ruang santai kalau ada teman-teman yang berkunjung,” ujar pemuda kelahiran Jakarta, 6 Januari 1988, tersebut.
Di atas kursi rodanya, Habibie terlihat nyaman dengan dua bantal yang menyangga punggung dan kepalanya. Ditambah embusan angin sejuk dari AC.
Jari telunjuk tangan kanannya lincah menari di atas keyboard komputer, mengantarnya berselancar ke berbagai website otomotif yang menjadi kegemarannya. Sesekali, dia membuka e-mail dan situs jejaring sosial Facebook untuk menyapa sahabat-sahabatnya.
Saat ditemui Jawa Pos pada Sabtu dua pekan lalu (27/9) di rumah orang tuanya di kawasan Setia Budi, Jakarta Selatan, Habibie ditemani ibunya, Endang Setyati. “Ma, tolong naikin sedikit bantalnya… Ma, tolong tangan kanan Habibie majuin sedikit… Ma, tolong kepala miringin sedikit… Ma, tolong keyboard-nya geser sedikit…” Kalimat-kalimat itu sering diucapkan Habibie.
Kadang, suaranya tercekat karena radang paru-paru, sehingga terdengar lirih. Endang pun dengan cekatan dan sabar terus mendampingi serta membantu putranya. Sesekali, tangannya membelai rambut ikal Habibie.
Habibie Afsyah adalah bungsu delapan bersaudara dari pasangan Endang Setyati, 59, dan Nasori Sugiyanto, 72. Sejak usianya belum genap setahun, penyakit langka Muscular Dystrophy tipe Becker menggerogotinya, merusak saraf motorik di otak kecilnya, membuat massa tubuhnya tidak bisa tumbuh sempurna, dan sebagian besar anggota badannya tidak bisa digerakkan.
Bahkan, sejak tiga tahun terakhir, tangan yang sebelumnya masih bisa digerakkan kini juga lumpuh. Praktis, hanya pergelangan tangan kanan dan jari telunjuk kanannya yang bisa digerakkan.
Namun, keterbatasan fisik itu tak membuat dirinya putus asa. Berbekal otaknya yang cemerlang, Habibie menjadi seorang pembelajar yang cepat. Bebagai ilmu di bidang teknologi komputer dan internet berhasil dikuasai.
Habibie Afsyah : Kelemahanku adalah Kekuatanku
Kini, pada usia yang baru 23 tahun, Habibie menjadi salah satu sosok populer di dunia bisnis internet marketing. Di kalangan mereka, Habibie sering dipanggil dengan sebutan suhu, guru, master, atau mastah. Apa itu mastah” “Oh, itu bahasa gaul dari master,” katanya lantas tertawa.
Sejak terjun dalam dunia bisnis internet marketing pada 2007, Habibie termasuk salah satu di antara sedikit orang asal Indonesia yang berhasil meraup penghasilan hingga ratusan juta rupiah dari bisnis tersebut.
Habibie memulai bisnis internet marketing dengan menjadi mitra atau affiliate dari Amazon.com, sebuah toko online terbesar di dunia yang didirikan pada Mei 1994 di Manhattan oleh Jeff Bezos. Sebagai affiliate, Habibie menjual produk Amazon melalui internet dan mendapat komisi. Awal 2007, Habibie berhasil meraih penjualan pertamanya, yakni satu unit PlayStation (PS) 3. “Saat itu, komisinya 24 dolar (USD 24). Tapi, saya sangat senang,” ujarnya dengan wajah penuh semangat.
Pelan tapi pasti, dia mulai lancar menjual produk-produk Amazon. Akhirnya, pada suatu siang yang cerah pada Juli 2007, datanglah pak pos yang mengantarkan amplop berisi selembar cek senilai USD 120,69. Cek itu dikirim oleh Amazon Services LLC, PO Box 6486, Incline Village, NV 89450. Biasanya, Amazon memang mengirimkan komisi bagi para affiliate-nya setelah terkumpul minimal USD 100.
Habibie pun makin bersemangat memasarkan produk-produk Amazon. Cek pertama itu kemudian disusul dengan cek kedua pada Oktober 2007 senilai USD 287, lalu cek ketiga pada November senilai USD 369.
Puncaknya, Februari 2008, Habibie menerima cek USD 2.169. Itu adalah komisi penjualannya selama Desember 2007. Tampaknya, momen Natal dan Tahun Baru membuat orang lebih royal berbelanja. “Wah, saya juga kaget, bisa sampai ribuan dolar,” ungkapnya.
Target pun dicanangkan. Hingga Desember 2008, Habibie mengejar komisi USD 10.000 per bulan. Namun, malang tak bisa ditolak. Gejolak turbulensi perekonomian global pada pertengahan 2008 membuat daya beli penduduk Amerika Serikat (AS) yang selama ini sering digaet Habibie ikut terpuruk.
Akibatnya, omzet pun melorot. Untuk mengisi waktu, Habibie mulai menggarap pasar dalam negeri dengan mengembangkan situs www.rumah101.com yang mempertemukan penjual dan pembeli properti. Habibie juga membuat situs www.ponsel-quran.com untuk menjual produk ponsel dengan fitur Alquran di dalamnya.
Tak hanya itu, atas bimbingan mentornya di bisnis internet marketing, Suwandi Chow, Habibie berhasil membuat electronic book (e-book) berjudul Sukses dari Amazon. E-book itu laris manis. Dalam setahun, dia berhasil meraup uang hingga hampir Rp 100 juta.
Pada 2010 dan 2011, ketika perekonomian global mulai membaik, omzet penjualan Habibie melalui Amazon kembali meningkat. Total sejak 1 April 2007 hingga 31 Juli 2011, Habibie berhasil menjual 4.106 item produk melalui Amazon senilai total USD 288.078. Dengan penjualan tersebut, dia berhasil meraup total komisi USD 14.714 atau sekitar Rp 132 juta dengan kurs Rp 9.000 per USD. Cek-cek itu dicairkan melalui BRI Valas.
Namun, pencapaian tersebut belum membuat Habibie berpuas diri. Sejak awal 2011 ini, dia mulai menekuni bisnis internet marketing baru. Yakni, AdSense.com. AdSense adalah perusahaan yang terafiliasi dengan Google.com.
Melalui AdSense, seseorang bisa menampilkan iklan dari Google di website atau blognya. Selanjutnya, jika ada yang mengunjungi website atau blog, kemudian mengeklik iklan tersebut, si pemilik website akan mendapat komisi dari Google. “Ibaratnya, kalau di Amazon itu bisnis uang kecil, di AdSense ini bisnis uang besar,” ungkap Habibie.
Untuk AdSense, dia memiliki tiga website seputar otomotif, khususnya yang membahas prototipe produk-produk otomotif yang akan dikeluarkan pabrikan dalam dua atau tiga tahun mendatang. Agar website-nya banyak dikunjungi, Habibie menguasai teknik search engine optimization (SEO). Dengan demikian, begitu seseorang mengetikkan kata kunci, misalnya “Toyota Camry 2013″ di Google, website milik Habibie akan terpampang di halaman awal laman Google.
Namun, dia meminta nama tiga website-nya tersebut tidak dipublikasikan. “Untuk jaga-jaga, Mas. Sebab, kadang ada yang usil merusak website kita,” ucapnya. Dia pun bercerita, dulu akun Facebook maupun e-mail-nya pernah di-hack seseorang. Dia pun harus meminta bantuan teman untuk menutup akun-akun tersebut.
Lalu, berapa besar pendapatan yang diperoleh Habibie dari AdSense Maret lalu, dia berhasil mendapat komisi USD 724, lalu pada April naik menjadi USD 517, Mei naik lagi USD 1.844, dan Juni USD 3.945. Pada Juli, pendapatan melonjak hingga USD 9.000. Sayangnya, karena ada kesalahan teknis, akun AdSense Habibie diblokir Google, sehingga pendapatan untuk Juli hilang.
Dia pun terpaksa meminjam akun milik salah seorang temannya. Dengan demikian, Agustus lalu, dia masih bisa meraup komisi sekitar USD 6.500. Total sepanjang 2011 ini dia berhasil membukukan komisi USD 13.530 atau sekitar Rp 121 juta. “Target saya, dalam beberapa bulan ke depan, bisa mendapat Rp 100 juta per bulan,” tegasnya.
Namun, hasil ratusan juta tersebut tidak didapat semudah membalik telapak tangan. Endang Setyati, ibunya, mengungkapkan, seusai lulus dari SMA Yayasan Sunda Kelapa pada 2006, dirinya sempat bingung mencari tempat yang tepat bagi Habibie untuk melanjutkan belajar.
“Kebetulan, dulu dia suka main game PS dan internet. Jadi, terpikirlah ide untuk mendidiknya belajar bisnis internet. Lagi pula, bisnis internet tidak membutuhkan banyak aktivitas fisik, sehingga bisa dilakukan Habibie,” ceritanya.
Karena itu, Habibie pun diikutkan dalam berbagai seminar bisnis internet marketing yang diadakan para pakar, mulai Suwandi Chow hingga Fabian Lim yang asal Singapura. Dana belasan juta pun digelontorkan untuk bisa menyerap ilmu dari para master tersebut.
Selain sukses secara finansial, Habibie berjiwa sosial tinggi. Melalui Yayasan Habibie Afsyah, dia beserta ibunya getol mengampanyekan forum Be Your Self. Melalui forum tersebut, mereka mengajak anak-anak berkebutuhan khusus untuk menggali potensi dan mengembangkan diri agar mandiri.
Tak hanya itu, Habibie juga menjadi inspirasi banyak orang ketika tampil dalam beberapa acara televisi. Misalnya, Kick Andy. Dia juga sering membagikan ilmunya melalui berbagai seminar tentang bisnis internet marketing maupun seminar motivasi. Bahkan, dia menjadi salah seorang motivator di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Anak Tangerang. (c5/ttg)
Sumber : http://www.jpnn.com/read/2011/09/07/102158/Habibie-Afsyah,-dari-Kursi-Roda-Jadi-Suhu-Bisnis-Internet-Marketing

Habibie Afsyah di acara Kick Andy


The video cannot be shown at the moment. Please try again later.

The video cannot be shown at the moment. Please try again later

uesday, June 14, 2011

Kisah Blogger Sukses : Habibie Afsyah Blogger Sukes Meskipun Cacat

Sudahkah anda mengenal Habibie Afsyah??? Saya mengenalnya pada saat dia diundang oleh Metro TV sebagai bintang tamu di acaranya Rosiana Silalahi (nama acaranya saya lupa). Saya menonton acara tersebut dari awal sampai akhir bahkan yang biasanya saat iklan saya pindah ke chanel lain, pada saat nonton acara ini saya tidak beralih sedikitpun dari Metro TV.

Setelah sekian lama, saya tertarik untuk menulis tentang Habibie Afsyah dengan Judul Kisah Blogger Sukses : Habibie Afsyah Blogger Sukes Meskipun Cacat. Judul tersebut tidak bermaksud untuk mengekploitasi kekurangan seorang Habibie Afsyah, tapi lebih kepada nilai motivasi bagi kita yang diberikan fisik normal oleh Alloh SWT.

Karena kesuksesannya itu, kini dia memiliki yayasan sendiri yang memberikan dorongan dan semangat kepada para penyandang cacat seperti dirinya untuk terus berkarya. Menurut catatan beberapa sumber, dia bisa menghasilkan US $ 2000 dari Amazone.com.

Namun kesukesasannya itu tidak diraih dengan cara instan, tidak seperti iklan-iklan yang beredar di internet KAYA DENGAN ISNTAN, SUKSES DENGAN INSTAN DAN KENYANG DENGAN MIE INSTAN, hehhe….

Kisah perjalanan hidupnya meraih sukses dia tulis dalam sebuah buku Otobiografi yang menjelaskan riwayat Beliau dari mulai lahir, tantangan hidup sebagai orang cacat, hingga menemukan dunianya sukses menjadi pebisnis online.

Anda mungkin akan kaget jika mengetahui bahwa Habibie Afsyah telah sukses menjadi pebisnis Online pada usianya 21 tahun (saat bukunya dibuat thn 2009). Di usia mudanya, Habibie sudah mendirikan “Yayasan Habibie Afsyah” untuk mengangkat kehidupan para penyandang cacat seperti dirinya.

Habibie terlahir sebagai bayi montok dan sehat yg membuat orangtuanya tidak menaruh curiga terhadap keadaan fisik anaknya. Baru pada Usia 8 bulan, orang tuanya mulai curiga karena Habibie kecil belum juga bisa merangkak seperti bayi normal lainnya.

Mulailah Habibie di bawa ke Dokter oleh Ibunya untuk mengetahui penyebab terlambatnya perkembangan fisik tsb. Setelah dibawa ke berbagai Rumah Sakit dan bertemu dengan banyak dokter, diketahui ternyata Habibie menderita penyakit Muscular Dystrophy Progressive tipe Backer.

Ada kelainan di otak kecil Habibie yg menyebabkan perkembangan syaraf motoriknya terganggu, sehingga pertumbuhannya terhambat dan mengalami kelainan.
Bahkan ada Dokter yg memprediksi umurnya hanya sampai 25 tahun saja.

Habibie sering dibawa ke mana-mana oleh Sang Ibu untuk berobat, baik ke dokter spesialis, maupun ke pengobatan alternatif. Semua dilakukan Ibunya agar mendapatkan kesembuhan bagi Sang Anak. Bahkan Habibie sempat dibawa terapi khusus dengan memasukkan tubuhnya ke dalam semacam kotak. Kakinya dimasukkan sepatu khusus dengan penyangga besi.

Namun Habibie merasa proses terapinya sangat menyakitkan. Dalam setiap terapi sekitar 15-30 menit itu Habibie kecil selalu menangis ; “Sakit Ma, sakit. Udah ma, Dede ngak mau,” jeritnya. Karena terapi yg menurut Habibie menyakitkan tersebut, pangkal pahanya sempat terlepas dari tulang mangkoknya. Dan hal itu membuat pertumbuhan kakinya menjadi tidak seimbang. Kaki Habibie menjadi panjang sebelah.

Namun keadaan cacat telah mengajarkan Habibie untuk ikhlas menerima keadaan yg diberikan Tuhan. Hal itu bisa dia terima dengan apa adanya. Yang membuat sangat berat adalah tantangan hidup untuk mendapatkan perlakuan layak dari lingkungan sekitar.
Memang Beliau sangat merasakan diskriminasi ketika mau mendaftar ke sekolah, mau menikmati liburan di tmp wisata bersama keluarga, dan lain sebagainya.

Sebagian sekolah beralasan belum memiliki fasilitas untuk menampung Anak Cacat yg berkursi roda untuk belajar di sekolah normal. Ibu Habibie lah yg berjuang keras ke sana-ke mari untuk mencari tempat pendidikan buat anaknya. Termasuk suatu ketika mendaftarkan Habibie pada Kursus Dasar Internet Marketing selama 2 hari dg pengajar dari Singapura, Mr. Fabian Lim.

Ceritanya setelah bergelut dengan perjuangan untuk bisa lulus sekolah hingga SMA, Habibi tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

Dia didaftarkan ibunya ikut Kursus Dasar Internet Marketing. Biayanya lumayan besar, Rp. 5 juta. Usai Kursus Dasar Internet Marketing tsb, Habibie mengaku tidak tahu harus melakukan apa lagi karena dia merasa benar-benar buta tentang bidang yg baru dipelajarinya itu. Dia merasa nol besar untuk bidang internet marketing ini. Apalagi kursus yg diberikan dalam Bahasa Inggris dan memakai Alih bahasa (tanslator).

Habibie memang sering membuka internet, namun itu hanya untuk bermain game online sebagai pengisi kesibukannya di rumah. Katanya Komputer yg dipakai juga masih numpang di komputer kakaknya.

Belum habis kebingungan Habibie, Selang beberapa bulan kemudian, Habibie diikutkan kembali oleh ibunya untuk ikut Kursus tingkat lanjut (advanced) Internet Marketing dg pembicara yg sama dari Singapura,Fabian Liem.

Sebenarnya Habibie sempat menolak karena tidak enak melihat Ibunya
harus menjual Mobil sewaannya hanya agar dia bisa ikut pelatihan tsb.
Karena Biaya Kursus tingkat lanjut itu mencapai Rp. 15 Juta.

Dia sempat berdebat dengan ibunya, namun Ibunya tetap memberikan semangat kepada Habibie dan mendorongnya untuk bisa berhasil. “Anggap saja kamu kuliah”, begitu kata mamanya. Akhirnya dengan dorongan mamanya, Habibie mau juga ikut kursus mahal itu.

Di kursus advanced tsb, habibie mengikuti “kuliah” setiap 2 minggu selama 3 bulan. Di tmp kursus inilah pertama kalinya Habibie berkenalan dengan Suwandi Chow, alih bahasa (Translator) kursus itu dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia.

Setelah belajar 3 minggu, Habibie berhasil mendapatkan penjualan pertama dari Amazon.com dg Produk Game PS3. Meski komisinya cuma $24, Habibie senangnya bukan kepalang karena baru kali ini bisa menghasilkan uang dari internet. Pada komisi pertama ini Habibie sebenarnya rugi karena biaya iklan lebih besar dari komisi.

Namun Habibie terus berusaha sampai dia bisa mendapatkan komisi $124, $500, $1000, dan $2000 dari Amazon. Semua memerlukan proses belajar dan praktek secara konsisten. Uang hasil penghasilan dari Amazon dipakai Habibie untuk mengikuti kursus-kursus internet marketing lain, seperti Eprofitmatrix, Dokterpim, dan Indonesia Bootcamp.

Dari kursus dan praktek internet marketing, Habibie sudah bisa menerbitkan Ebook Panduan Sukses dari Amazon dan membuat situs Listing Rumah (rumah101.com). Habibie juga didaulat menjadi Trainer di Eprofitmatrix bersama Gurunya, Suwandi Chow. Itulah pertama kali Habibie menjadi Trainer seminar meskipun usianya masih 20 tahun.

Sejak itu, Habibie sering diundang menjadi pembicara seminar internet marketing di kampus-kampus, hingga diliput koran, tabloid, dan majalah. Puncaknya Habibie diundang pada acara Kick Andy di Metro TV pada episode “Kasih Tiada Bertepi”.

Itu adalah sepenggal kisah blogger sukses yang saya publish ulang dari blog di atas. Ada banyak pelajaran yang bisa petik dari kehidupan seorang Habibie Afsyah :
1.      Kasih sayang dan perjuangan seorang ibu yang tidak kenal menyerah agar anaknya bisa sukses seperti layaknya manusia normal, meskipun beliau sadar anaknya memiliki kekurangan. Seorang ibu yang tidak minder memiliki anak cacat dan kemudian menyimpannya rapat-rapat di dalam rumah agar tidak diketahui orang, namun sebaliknya dia terus membawa anak terkasihnya untuk bersosialisasi bersama manusia-manusia normal.
2.      Kegigihan dan semangat seorang anak yang cacat untuk bisa sukses, dia tidak menjadikan kekurangannya sebagai penghambat dan sumber kelehamahan tapi justru menjadikannya sebagai sumber kekuatan.
3.      Kebesaran hati seorang Habibie Afsyah, dia berkata “Saya memaafkan orang yang mengejek dan menghina saya, karena mereka tidak tahu tentang saya”. Sungguh sebuah jiwa yang luar biasa, yang selalu berusaha memahami orang lain tapi tidak menuntut agar orang lain memahami keadaannya.

Sobat blogger, itulah Kisah Sukses Blogger : Habibie Afsyah Blogger Sukes Meskipun Cacat yang mudah-mudahan bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita. Kalau orang cacat saja memiliki semangat untuk sukses, kenapa kita yang diberi fisik normal tidak memiliki semangat lebih besar dari dia. Anda bisa membaca catatan-catatan dia di blog pribadinya http://www.habibieafsyah.com/. Semoga bermanfaat.